Halaman

Friday, August 14, 2009

Wahai Penghuni Bumi

wahai penghuni bumi
gerak langkahmu mengasyikkan
aku perhati penuh khusyuk
aku perhati tiap langkahmu
langkah demi langkah
kau susun penuh atur
melangkah menuju destinasimu

wahai penghuni bumi
berat mataku memandang
berat lagi badanmu menanggung bebanmu
kau usung bebanmu kesan kemari
walaupun berat
tidak pula kau tinggalkan bebanmu
aku kagum melihatmu

wahai penghuni bumi
tatkala kau disanjung oleh kanak-kanak
dalam cerita dongeng rekaan manusia
kau memberi inspirasi kehidupan
walau gerak langkahmu perlahan
kau menang di garisan penamat
meninggalkan sang arnab angkuh yang ketiduran
kaulah sumber inspirasi
wahai penghuni bumi
sang kura-kura.

Raungan Amarah

Ku caci
ku maki
ku turuti bisikan syaitan
ku turuti ayat-ayat sesat syaitan
ku tenggelam dalam amarah hati ini
hati ini memberontak
lontaran amarah mula bersuara
melemparkan kata-kata kesat
rautan pada wajahku mulai suram
bergetap gigi menhan rasa tidak tenteram

warna putih kupandang hitam
hari cerah kurasakan mendung
susana ceria bertukar suram
akibat tidak kurasa kehadiranmu
menemani aku kala sunyi
akibat tidak dapat kutatap wajahmu
memandang aku dibalik matamu
tang penuh dengan seribu makna

Kasih,
hadirmu disisi membawa harapan
membangkitkan rasa tenteram dalam jiwa
menghilangkan segala duka lara
namun,
kehilanganmu kini mencipta kenangan
kenangan indah kita bersama
yang akan kuabadian dalam potret kehidupan
kehidupan yang akan kuhadapi tanpamu disisiku lagi

Sibuk dengan penciptaan sajak, cerpen dan novel

Semester 4 di Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Melayu merupakan semester yang sangat-sangat menguji kesabaran aku. Tugasan subjek Penulisan Kreatif sangat-sangat memeningkan kepala aku. Walaubagaimanapun aku telah menghasilkan beberapa sajak baru. Akan aku nukilkan dalam blog ini. Kalau rajin silalah komen dan beri pendapat.

Kawan.Teman.Sahabat

Kawan.Teman.Sahabat